Direktur Utama PT Jaty Arthamas Santi Mia Sipan mendapatkan penghargaan Ernst & Young untuk kategori Best Women Entrepreneur of the Year 2010. Santi pun membagi resep suksesnya dalam berwirausaha.
Santi mengemukakan bahwa untuk menjadi pengusaha, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengubah mindset. Mindset ini, menurutnya sangat penting untuk memupuk optimisme.
"Ada motivator bilang, sejahtera lebih penting dari kaya. Saya enggak pernah berpikir begitu, yang selalu ada dalam mindset saya adalah orang akan lebih elegan nangis di dalam Mercedes Benz dari pada di motor," ujarnya baru-baru ini.
"Ingat, bekerja ikut orang hanya akan membuat kita sejahtera dan bukan kaya," tegasnya.
Ia juga menceritakan, sebelumnya dia sempat menjadi sekretaris direktur utama di tiga perusahaan skala nasional. Tapi ia memilih hengkang dan memulai usaha sendiri, dengan mengikuti multi level marketing (MLM) yang bermodal hanya Rp275 ribu. "Siapa bilang MLM itu tidak memiliki prospek? MLM adalah sekolah candra di muka yang mendidik kita memiliki mental baja dan pantang menyerah," lanjutnya lagi.
Langkah cerdas lainnya yang harus dilakukan dalam mencapai sukses adalah dengan mengikuti seminar-seminar hebat dan membaca buku. "Baca buku minimal dua bulan, its a must," tambahnya.
Perempuan pemilik usaha kayu jati ini mengemukakan alasannya berbisnis jati, "Jati itu komoditas kayu yang paling mahal dan kualitasnya bagus, harganya itu bisa menjadi dua kali lipat dalam lima tahun. Dan sampai saat ini, Indonesia hanya mampu memasok sekitar 30 persen kebutuhan nasional, sisanya kita ganti dengan kayu kualitas lebih rendah seperti sengon," jelasnya.
Wanita yang mengaku lebih sreg mempekerjakan pegawai perempuan di kantornya ini mempunyai banyak trik untuk menggaet investor agar mau bekerjasama dengan perusahaannya.
"Saya katakan dalam 7-8 tahun pohon jati sudah bisa ditebang dan mereka sudah bisa ambil untung sekira Rp400 juta. Tapi kalau mereka tidak sabar, kita tawarkan juga bisnis MLM lain, kayak bakso, kebab, dll. MLM makanan itu saya join dengan pihak lain, investor banyak yang tertarik karena dalam satu tahun sudah bisa untung," ungkapnya.
Jaty Arthamas adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan bibit jati. Perusahaan ini memiliki lahan di kawasan Jonggol, Sukabumi dan Semarang. Perusahaan yang mulai dirintis sejak 1998 dan berkantor di Senayan ini memiliki pendapatan sekira Rp10 miliar tahun lalu.
Dalam kesempatan ini, ia juga sempat mengutarakan bahwa market share perusahaannya adalah 60 persen warga keturunan Tionghoa (Cina) dan selebihnya adalah asing dan perajin lokal.
Sumber : economy.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar