Selasa, 16 Juli 2013

Santi Mia Sipan (Owner Jaty Arthamas Rizky) Peluang Sukesnya Lebih Besar dari Pria

Wanita memang berbeda dari kaum laki-laki dalam beberapa hal. Namun, mereka juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki pria. Hal itulah yang dianggap Santi Mia Sipan, penerima penghargaan The Most Promising Entrepreneurship Award Asia Pacific Entrepreneurship Awrad 2011 Dan The Best Inspiring Woman Indonesia Inspire Award 2011,  menganalisa bahwa wanita mempunyai kans lebih besar untuk sukses dan berhasil dalam mengarungi dunia bisnis dari pada pria.

Wanita yang kental dengan nuansa religius ini mencontohkan apa yang pernah dilakukan oleh Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW, yang sukses memainkan peran sebagai istri dan  pebisnis. “Di awal kerasulannya, Khadijah memiliki peranan yang sangat sentral terutama ditunjang oleh bisnis yang digelutinya. Jadi, jangan berbicara mengenai gender dalam bisnis. Sebab, kisah nyata tersebut merupakan pesan moral bagi kita semua,” papar Santi.

Santi memang mengakui bila wanita memang perlu kerja tiga kali lebih keras daripada laki-laki. Akan tetapi, mereka punya kelebihan yang tak dimiliki pria. Apa itu? “Mereka mempunyai rasa malu yang lebih banyak, lebih trustable, dan senang memperbaiki sesuatu jika terjadi kesalahan, hal ini lahir karena naluri keibuannya yang muncul dalam berbagai kesempatan dan waktu. Itu yang membuat mereka punya kans lebih besar untuk sukses. Dan ingat, mereka juga berjuang lebih keras untuk nama baik dan keluarganya,” urai Santi.

Karenanya, lanjut Santi, landasan awal dalam berbisnis yang baik adalah genuinitas ataupun kejujuran dan menjauhi berbagai macam trik yang malah bisa merugikan. Genuinitas tersebut, ungkap Santi, juga menjadi strategi Ibu 2 anak ini dalam membesut perusahaan dengan nama Jaty Athamas Rizky. Sebab, imbuhnya, , aura genuine tersebut akan sampai kepada orang lain dan membuat mereka lebih merasa comfortable, dan mudah dipercaya. Artinya, bersikap apa adanya dan tidak pernah berlebihan dalam mempresentasikan sebuah peluang bisnis atau investasi.

Santi menganggap, dengan semakin bergairahnya dunia entrepreneurship di Indonesia, merupakan sebuah awal yang sangat bagus untuk womenpreneur, wanita pengusaha atau calon wanita wirausaha untuk mengembangkan diri dan bisnisnya secara bersamaan. Ia sangat optimis bahwa wanita-wanita Indonesia akan mampu menuai kesuksesan kelak dengan peran ganda tersebut.

Namun demikian, berbekal pengalamannya dahulu, Santi berpesan agar womenpreneur yang ingin memulai  bisnis untuk menjadi pegawai terlebih dahulu, tidak secara tiba-tiba nyemplung berbisnis. Lho?

Alasannya, lanjut Santi, dengan menjadi karyawan sebelum terjun ke dunia bisnis, ungkap Santi, akan banyak manfaat yang bisa mereka gali. Santi merujuk kepada pengalamannya selama lebih dari 17 tahun berstatus employee. Dalam kurun waktu antara tahun 1987 sampai  2003, Santi melanglangbuana dari satu corporate ke corporate lain. Hebatnya, ia selalu masuk di perusahaan besar. Nah, dari situlah ia mengaku mendapatkan banyak inspirasi, ilmu dan pengalaman.

“Saya menyerap banyak sekali pengetahuan. Dari seseorang yang tidak tahu apa-apa hingga mengerti administrasi, keuangan, marketing, hingga mengenal karakter tiap-tiap orang, sampai akhirnya memiliki great passion to know everythings,” jelas Santi.

Namun, Santi mengingatkan bila kewajiban sebagai seorang ibu dan seorang istri juga mesti ditunaikan semaksimal mungkin. Caranya, ungkap Santi, jadikan bisnis sebagai rumah kedua, sehingga mindset tersebut  bisa menciptakan rasa nyaman dan memberikan porsi yang seimbang diantara keduanya. Selain itu, wajib  membuat jadwal setiap hari yang mengakomodir antara kepentingan keluarga dan bisnis.

“Jangan pernah takut jika dengan berbisnis keluarga akan terlupakan. Malah dengan berbisnis kita bisa mengatur waktu sesuai porsinya jika dibandingkan dengan menjadi pegawai yang telah ditentukan waktunya oleh perusahaan,” ujar Santi.

Tidak lupa, Santi juga memuji kaum wanita yang berani mengambil keputusan menjadi entrepreneur. Karena entrepreneur saat ini dianggap sebagian kalangan merupakan jabatan paling prestise dibanding jabatan dalam struktur corporate. Alasannya, dengan menjadi pengusaha bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri, akan tetapi juga memberdayakan masyarakat secara nyata.

Sumber : tabloidbo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label