Jumat, 29 Juni 2012

Budidaya Lobster Laut


Lobster air laut hampir sama bentuknya dengan lobster air tawar, namun ukurannya lebih besar. Jika lobster air laut ini dikembangkan sesuai teknik budidaya yang tepat, akan menjadi usaha yang cukup prospektif. Apalagi permintaan pasar  semakin luas, baik di dalam negeri utamanya untuk kebutuhan restoran, catering, dan industri, maupun ekspor ke berbagai negara,  misalnya Jepang, Singapura, Hongkong, dan Cina. Harganya  mulai  Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per kg, dibandingkan lobster air tawar Rp150 ribu per kg.  Budidaya lobster air laut kini mulai trend di sejumlah kota,di antaranya Jakarta, Yokyakarta, dan Bali.
Pelaku budidaya lobster air laut di Yokyakarta, mengaku, awalnya dia dan teman-temannya mengusahakan lobster air tawar, namun sejak dua tahun silam mereka tertarik untuk  membudidayakan lobster air laut.  Alasannya selain memiliki harga jual yang tinggi, juga  juga memiliki kelebihan berat badan.  Misalnya,  satu ekor lobster air asin sama beratnya dengan dua hingga tiga ekor lobster air tawar.
   "Saya dan teman mengusahakan lobster air laut pada luasan areal 50 meter per segi.Kami membagi menjadi  7 kolam. Dalam sekali panen kami memperoleh omset Rp32 juta, setelah dikurangi harga beli bibit dan modal kerja. Jika waktu panen lobster-lobster yang sudah dipesan  dikirim melalui pesawat ke Bali, Jakarta, dan Semarang.

Biaya pengiriman itu ditanggung pelanggan. Yang menarik dari budidaya lobster air laut ini karena  sebelum masa panen tiba, sudah ada pelanggan yang memesan untuk membelinya. Bahkan, biasanya produksinya tidak mencukupi permintaan,” ujar nya.
Menyangkut persoalan budadaya, mahasiswa Akademi Manajemen dan Ilmu Komputer (AMIKOM) Yokyakarta ini mengemukakan,mereka membeli bibit lobster  air laut dari nelayan-nelayan di daerah Cilacap, Jawa Tengah. Harga bibit lobster air laut jenis  pasir, mutiara , bambu atau batik, maupun batu dan pakistan  dengan berat badan 0.5 ons  sebesar Rp30 ribu per kg.
Sedangkan ukuran 1 hingga 2 ons harganya Rp405 ribu per kg.
Karena perjalanan dari Cilacap ke  Yokyakarya jauh, maka sebelum disebar ke kolam pembesaran,   bibit lobster itu terlebih dahulu di masukan ke kolam khusus karantina selama satu minggu untuk penyesuaian.Sebab, jika langsung di masukan ke kolam pembesaran ditakutkan terjadi kematian yang bisa mencapai 50 %. Tetapi,jika di  karantina, tingkat kematiannya hanya mencapai  sekitar 5%.

Untuk keberhasilan dan kelangsunan hidup  lobster air laut perlu diperhatikan kolam budidaya. Misalnya, ketinggian air kolam sekitar 40 cm – 2 m.Kadar garam dalam air antara 1.028 – 1.032, kadar garam itu dicek menggunakan digital salt meter. Setelah itu disebarkan pecahan kerikil atau kerang didasar kolam agar lobster nyaman seperti dihabitat aslinya suka sembunyi di karang. Kolam budidaya juga perlu dijaga kecukupan oksigen dalam air dengan aerator. Bila perlu siapkan cadangan generator bila listrik PLN padam.  Makanan yang perlu diberikan  berupa  ikan kecil dari laut yaitu ikan akhiran dari pelelangan, kerang, kece. Pemberian makan 2 kali sehari, dengan ukuran yang pas, jangan sampai kelebihan dan kekurangan guna menjaga kondisi air selalu segar.
     Budidaya lobster air laut lainnya, Handoko Yudha mengemukakan,dirinya hanya membudidayakan pembesaran bibit lobster bobot 1 hingga 2 ons.   Karena harganya melambung tinggi dibandingkan bibit dengan berat 0,5 ons.
Dia biasanya menampung bibit lobster kecil yang dibelinya  dari nelayan di daerah  Pangandaran , Gombong, atau Pelabuhan Ratu . Kemudian di besarkan di kolam miliknya di Kebayoran Lama , Jakarta Selatan.
Handaoko memiliki 10 kolam dilengkapi installasi arus air laut dan onsigen agar mirip dengan habitat aslinya di laut. Untuk mengisi kolam dia membeli air laut Rp400 ribu per  5 m per segi . Untuk makanan diberikan cacahan ruca – ruca, yaitu ikan yang tak terjual di tempat pelelangan. Harganya Rp2000 per kg. Pemberian makan 3 kali sehari : pagi , siang dan sore . Pemberian makan perlu di kontrol jangan sampai pakan banyak tersisa di kolam karena akan menjadi racun .
 Menurutnya,  jika bibit lobster air laut itu akan  di ekspor, maka harus diperhatikan jangan sampai kaki lobster putus 3 berderet. SEdangkan soal harga, Handoko mengatakan sangat fluktuatif. Setiap 2 hingga 3 hari pasti berubah dengan turun atau naik naik sekitar 10% hingga 20 %. Makanya biasanya menunggu hingga harga maksimal. Harga biasanya naik menjelang tahun baru, lebaran, natal, atau imlek.

1 komentar:

  1. Halo Bossku ^^
    Segera Daftarkan ID di ibu21,com
    Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
    Serta Tersedia Promo Menarik
    Bonus Turn Over Terbesar
    Bonus Refferal Seumur Hidup
    Minimal Deposit Hanya 25Rb
    BBM : csibuqq
    WA : +855 88 780 6060
    Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^

    BalasHapus

Label