JAKARTA - Masih ingat dengan istilah redenominasi alias pemotongan nilai mata uang yang diikuti turunya barang dan jasa. Pasti Anda juga masih ingat dengan istilah sanering. Momok pemangkasan nilai mata uang, tapi tanpa diiringi dengan penurunan harga barang.
Terbayang bagaimana menakutkan sanering ini. Parahnya, kejadian ini sempat mendera Indonesia pada era tahun 1965-an. Sanering ini juga, dulu, meruntuhkan bisnis keluarga Arifin Panigoro. Tapi, sekarang, siapa tak kenal tokoh yang sukses membawa Medco ke puncak kejayaannya.
Dahulu keluarga Arifin Panigoro merupakan keluarga yang berwirastasta atau berusaha. Di mana ayah Arifin, Jusuf Panigoro mengembangkan usaha, sementara kakeknya, Halim berjualan batik. Jusuf aktif berdagang, di mana barang yang dijajakannya beragam antara lain gula, kebutuhan dapur sehari-hari dan kopiah alias peci.
"Dan bisnis tidaklah selamanya langgeng. Bisnis bapak saya anjlok karena imbas pemotongan nilai mata uang atau sanering," jelas Arifin seperti tertulis dalam bukunya berjudul Berbisnis Itu (Tidak) Mudah, seperti dikutip okezone.
Akibatnya, usaha orang tuanya tersebut jatuh. Selanjutnya, rumah yang selama ini ditinggalinya pun harus dijual guna menutup utang. "Saya merasakan betul bahwa survival itu tidak gampang," tuturnya. Tapi, selanjutnya, bapak Arifin bangkit dan menjadi agen radio dan televisi Philips. Televisi barang dagangan Jusuf ini juga laku keras ketika stasiun relay TVRI di Tangkuban Perahu sudah bekerja.
Karena terlalu terfokus dengan bisnis elektroniknya tersebut, Jusuf jadi melupakan bisnis tektil serta perkembangan yang terjadi atas indstri tersebut. Di mana ketika pedangan lain mengganti dagangannya dari tekstil ke pakaian jadi, Jusuf tidak melakukannya. Alhasil, tokonya ditinggalkan pelanggannya yang umumnya juga beralih lebih meminati pakaian jadi ketimbang bahan tekstil.
Sedikit kisah inilah yang membentuk Arifin menjadi sosok yang berdaya juang tinggi, dan fleksibel. Nilai-nilai itu mendarang daging, dan memicunya berusaha dengan keras. Arifin merupakan pendiri kelompok usaha Medco yang kegiatan utamanya eksplorasi serta produksi minyak dan gas bumi. Pengalaman masa lalu Arifin itu sangat mendominasi perjalanan bisnisnya yang dimulainya dari bawah dalam hal mengolah emas hitam ini, sampai akhirnya Medco melakukan akuisisi serta berkerjasama dengan sejumlah perusahaan minyak kelas dunia.
Sekarang ini, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah beroperasi tak hanya di Indonesia, tapi juga di Kamboja, Yaman, Oman, Linya dan Amerika Serikat.
Sumber : economy.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar