Selasa, 07 Mei 2013

Cara membuat benih/bibit tanaman kehutanan yang baik dan benar

Assalamu`alaikum Wr. Wb.
Saudara saudara para Petani Indonesia dimana saja berada, kali ini saya akan mencoba memaparkan artikel tentang tata cara membuat atau menanam benih/bibit tanaman kehutanan yang baik dan benar, maksudnya ialah untuk mendapatkan bibit tanaman yang berkualitas agar saudara sekalian dapat memperoleh hasil panen yang maksimal

Adapun beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses pengadaan bibit meliputi : 

a. Seleksi Benih 
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh benih yang berkualitas tinggi. Benih yang bermutu baik memiliki beberapa karakteristik antara lain : (1) Berdaya kecambah tinggi (di atas 70%), (2) Persen kemurnian tinggi, dan (3) Bersertifikat (teruji dan diketahui asal benih dan lain sebagainya). 

b. Perlakuan Benih 
Kegiatan ini dilakukan untuk memacu benih agar mampu berkecambah dalam waktu cepat tanpa merusak dan menurunkan kualitas bibit serta terbebas dari hama dan penyakit. Jenis perlakuan yang akan diaplikasikan untuk jenis tanaman keras, secara sederhana dan praktis yakni menyiram benih dengan air dan membersihkan benih tersebut dari kotoran. 

 c. Persiapan Media Sapih 
Media sapai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pengecambahan benih, karena keberadaan media ini ikut berperan dalam menentukan tingkat kelembaban dan besarnya suplai oksigen di sekitar benih, dalam mempercepat proses pecahnya kulit biji, yang selanjutnya diikuti oleh terjadinya pengecambahan. Selain itu media juga merupakan faktor eksternal yang berperan sebagai penentu kesehatan bibit, sehingga melalui treatmen media yang baik, seperti perlakuan sterilisasi yang tepat terhadap media semai sebelum digunakan, akan mampu mencegah dan menekan munculnya jamur perusak/pembusuk akar . Adapun jenis media yang akan digunakan dalam tahap penyemaian ini adalah pasir atau campuran tanah, sekam dan kompos (perbandingan 2 : 1 : 2 ) yang telah disterilkan.

Penyemaian (Penaburan Benih) 
Kegiatan penyemaian dilakukan segera setelah benih mendapatkan perlakuan yang tepat pada media semai yang telah disiapkan. Untuk mempercepatkan proses pengecambahan benih beberapa perlakukan yang harus diaplikasikan antara lain : (1) Penyiraman yang cukup dan terkontrol, agar kelembaban di sekitar benih dapat dipertahankan, (2) Memberikan cahaya yang cukup, agar proses etiolasi dapat dihindari dan (3) Aerasi cukup, agar suplai oksigen disekitar benih tersedia dengan baik. 

 d. Persiapan Media Sapih 
 Media sapih merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dalam pengadaan bibit, karena peran media ini disamping sebagai penopang tegaknya bibit, juga sebagai penentu tingkat kelembaban, suplai oksigen dan ketersediaan nutrisi (unsur hara) di sekitar perakaran bibit. Adapun jenis media semai yang akan digunakan dalam pengadaan bibit ini antara lain : tanah topsoil, kompos, sekam padi (perbandingan 2 : 1 : 1 ). 

e. Penyapihan Bibit 
Kegiatan penyapihan dilakukan segera setelah benih berkecambah, kelopak biji telah terlepas dan telah keluar akar lateralnya (umur bibit kurang lebih telah 2-3 minggu setelah kecambah).

 f. Pembuatan Bedeng Sapih 
Bedeng sapih adalah areal khusus yang dipergunakan sebagai tempat untuk menaruh dan menyimpan bibit setelah disapih. Pada umumnya Ukuran bedeng sapih 5 meter persegi (lebar 1 meter dan panjang 5 meter). Beberapa perlakuan yang harus diberikan terhadap bibit selama berada dalam bedeng sapih, antara lain : penyiraman, pemupukan penyiangan dan pemberantasan hama penyakit.

g. Pemeliharaan 
Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam kegiatan pemeliharaan, antara lain : penyiraman, pemupukan, penyiangan atau penggulmaan, pemberantasan hama penyakit dan lain-lain.

h. Pemanenan dan Seleksi Bibit 
Kondisi ini dimaksudkan agar bibit memiliki daya adaptasi yang tinggi setelah ditanam di lapangan. Selain itu sebelum bibit didistribusikan ke lapangan terlebih dahulu dilakukan penyeleksian untuk memperoleh bibit yang baik, antara lain : (1) tinggi minimal 25 cm, (2) media kompak, (3) batang berkayu dan tunggal, (4) tajuk sehat dan lain sebagainya. 

Nah itulah yang bisa saya sampaikan tentang tata cara pengadaan bibit pohon dan cara pemeliharaannya,
semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label