Jumat, 26 April 2013

Sukses Menjadi Pengusaha Bumbu Instan


Bermodalkan hobinya yang suka makan, pada tahun 1999 Deden memulai usaha bumbu instannya. Dengan modal mesin pinjaman serta dana kurang dari 50 juta, pria asal Jawa dan Sunda ini memproduksi aneka tepung bumbu dan bumbu racikan masakan padang, serta bumbu balado yang banyak diminati masyarakat.

Bukti besarnya peluang sukses dari bisnis bumbumasakan, sudah tidak dapat diragukan lagi. Salah satu orang yang telah sukses dengan racikan bumbu instan adalah Deden Arfianto. Dengan memanfaatkan peluang yang ada di sekitarnya, pria lulusan D3 Akutansi Perbanas angkatan 1986 ini berhasil mendirikan sebuah perusahaan bumbu instan yang beromset hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya.

Bermodalkan hobinya yang suka makan, pada tahun 1999 Deden memulai usaha bumbu instannya. Dengan modal mesin pinjaman serta dana kurang dari 50 juta, pria campuran Jawa dan Sunda ini  memproduksi aneka tepung bumbu dan bumbu racikan masakan padang, serta bumbu balado yang banyak diminati masyarakat.

Saat itu Deden sengaja memilih aneka bumbu tepung sebagai produk andalannya, karena masyarakat cenderung suka dengan gorengan. Hal itu dijadikan Deden sebagai peluang untuk memasarkan produknya. Dan ternyata prediksi Deden tidak salah, dalam 3 tahun saja usahanya sudah berkembang pesat yang semula hanya home industry berhasil menjadi PT. Diva Mitra Boga Tama yang beromset ratusan juta. Dengan dibantu 3 orang sales, produk Deden yang saat itu masih menggunakan kemasan plastik dengan tempelan stiker bernamakan DIVA berhasil memperoleh 10 pelanggan.

Pemasaran produk Divaboga pun dilakukannya dengan menjajaki konsumen dari orang – orang terdekatnya, termasuk teman – teman dan kerabatnya yang diminta untuk mencoba produknya. Setelah memperoleh respon positif dari orang – orang terdekatnya, Ia pun mulai mempromosikan produknya pada masyarakat luas dengan membidik ibu – ibu sebagai target utama. Tak jarang Deden dan pekerjanya mempromosikan produk dengan berdemo masak dihadapan ibu – ibu arisan. Hasilnya pun lumayan, penjualan produk bisa mencapai 70 sampai 100 kg.

Melihat minat pasar yang begitu positif dengan penawaran produknya, Deden pun memberanikan diri untuk mulai menawarkan hasil inovasinya ini ke kalangan industri. Ia menawarkan produk tepung bumbu miliknya ke perusahaan makanan seperti Mc Donald. Tawaran itu disambut baik oleh pengelola Mc Donald yang dulu masih menggunakan tepung dan bumbu impor. Berkat keberhasilannya menjalin kerjasama dengan industri yang cukup besar seperti Mc Donald, kini tawaran demi tawaran kerjasama dengan industri makanan lain pun datang membanjirinya. Tidak hanya Mc Donald saja, kini Divaboga menjadi pemasok bumbu di salah satu industri produsen nugget dan sosis yang cukup terkenal yaitu Sogut.

Dari usahanya yang dulu hanya dibantu tiga orang sales, kini perusahaan yang memproduksi Divaboga dan MitraQu telah berkembang menjadi perusahaan besar dengan pekerja lebih dari 50 orang. Berbagai macam produk bumbu seperti crispy batter breader, hot batter breader, sambal balado seasoning, tepung bumbu mendoan, dan tempura flour berhasil Ia prduksi dan laris manis dipasaran. Tak heran lagi jika Deden berhasil mengantongi omset ratusan juta rupiah setiap bulannya, dengan memproduksi kurang lebih 60 ton bahan baku bumbu instan per bulan. Produknya yang dijual seharga Rp 9.000,00 sampai Rp 12.000,00 telah merambah ke berbagai supermarket dan agen, bahkan sudah berhasil merambah pasar luar negeri seperti New Zealand.

Kejelian Deden Arfianto dalam memilih produk yang memiliki pasar luas, menjadi kunci kesuksesannya. Kisah sukses pengusaha bumbu instan, semoga dapat menjadi inspirasi bagi Anda. Karena segalanya bisa menguntungkan, jika Anda jeli dan tekun menjalankan usaha Anda. Salam sukses.

Sumber : Majalah Ide Bisnis edisi 01 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label