Hadi, pemilik dan pengelola Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih adalah generasi penerus kedua usaha kaki lima Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih dan membagi kisahnya kepada okezone. Nasi goreng yang sudah dikenal sejak tahun 1958 ini didirikan Alm H Nein. Dengan menu andalannya adalah nasi goreng kambing, setiap hari usaha ini penuh dengan pelanggan.
"Pada awalnya, hanya coba - coba membuat bumbu racikan nasi goreng dipadukan dengan daging kambing. Jahe, kunyit, lengkuas, daun jeruk, serta biji pala merupakan sebagian bahan dari nasi goreng tersebut. Namun dengan bergulirnya waktu, nasi goreng jualan Alm H Nein ini semakin diminati banyak orang," kata Hadi membuka percakapan.
Sesudah orangtuanya meninggal, Hadi meracik sendiri bumbu Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih yang diambil dari resep leluhur. Dengan kombinasi serta ukuran yang tepat, Hadi mengklaim resep nasi goreng kambingnya nya ini tidak akan jatuh ke tangan orang lain.
"Koki di sini tidak dapat membocorkan bumbu, karena racikannya memakai banyak bahan. Orang yang suka mencoba -coba meracik menu sekali pun susah menebak campuran bumbu bahan nasi goreng kita," papar Hadi.
Daging kambing ipilih sebagai menu utama nasi goreng yang dimasak sebanyak empat kuali besar. Untuk itu, Hadi menuturkan alasannya mengapa ia memakai daging binatang khas perayaan hari besar agama Islam ini.
"Daging kambing itu enak. Lebih enak, lebih manis, dan lebih gurih dari daging lainnya," ungkap Hadi.
Cara memasak di sini pun terbilang unik. Di dalam satu adonan, koki memasak untuk satu kuali atau sama dengan untuk 100 porsi.
Meski identik dengan nasi goreng kambing, tapi di tempat ini pun Anda tetap bisa menikmati menu lainnya, yaitu sate kambing, sup kambing, nasi goreng ayam, serta sate ayam.
"Nasi goreng ayam kami ciptakan sebagai alternatif menu bagi pengunjung yang tidak mengonsumsi daging kambing," ucap wira usaha sukses ini.
Nasi goreng kambing berwarna kuning kecokelatan yang ditaburi bawang goreng dan dilengkapi emping ini tidak hanya digandrungi warga pribumi. Namun, warga asing pun seperti Arab, Afrika, dan Turki juga senang berkunjung ke tempat ini.
Nasi goreng pinggir jalan yang lokasinya dekat dengan Monas dan Jalan Sabang ini memang selalu penuh dengan pengunjung. Mengenai omzet yang diperoleh per hari, dengan tersenyum Hadi menjawabnya dengan perumpaan.
"Kalau sedang ramai pengunjung, omzet bersih dalam sehari bisa mencapai empat kali. Tapi kalau kondisinya lagi biasa saja, hanya tiga kuali," ujarnya.
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih memang hidangan lezat yang menarik untuk dicicipi. Karena mulai dari rasa, keunggulan, dan bumbu berbeda dengan nasi goreng lainnya. Nasi goreng ini lebih banyak bermain rempah-rempah, sehingga menciptakan rasa kari yang sepintas mirip dengan nasi kebuli.
Nah, jika Anda ingin menikmati nasi goreng khas Kebon Sirih ini, Anda dapat merogoh kocek Rp19.000 untuk nasi goreng ukuran biasa, Rp12.000 jika memesan setengah porsi, dan Rp31.000 untuk porsi jumbo. Buka setiap hari dari pukul 17.00-02.00 WIB, Anda dapat memilih waktu yang tepat untuk menyantap nasi goreng ini.
"Biasanya weekdays banyak orang kantoran yang datang, sedangkan weekend banyak keluarga," tandas Hadi mengakhiri pembicaraan. Nah, sekarang anda tahu bahwa peluang usaha nasi goreng itu menggiurkan.
sumber : ukmkecil.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar