Kebanyakan orang masih menganggap hina pekerjaan manjadi pemgemudi bajaj, Bajaj brengseklah, ugal ugalan lah, yah begitulah namanya kendaraan beroda tiga yang berukuran kecil, lincah kesana kemari mengantarkan penumpang. Lihatlah aksinya pada saat menikung jalan, tidak pernah menurunkan kecepatan dan yang lebih asyiknya lagi kalau dijalan ada genangan air, dihajar saja dengan alasan sekalian nyuci bajaj.
Tadi siang sehabis pulang kantor, aku mengantar jeruk sebanyak 4 Kg pesanan ibuku buat ngasih saudara yang lagi kekahan cucunya katanya, Kulihat ada tamu di depan rumah orang tuaku, Yah…memang dasarnya bapakku masih ada darah Tionghoanya, makanya kebanyakan tamu yang datang kerumah ya mereka meraka itulah…Siapa tuh Mah kataku, Oh itu Ko Ayen pengusaha bajaj kata ibuku.
Menurut penurutan ibuku, katanya Ko Ayen tersebut adalah pengusaha kendaraan roda tiga alias Bajaj yang cukup sukses, armadanya saja sekarang sudah berjumlah 30 unit. Untuk satu hari setoran per bajajj Rp. 100.000,- x 30 bajaj = Rp. 3.000.000 per hari bersih (karena bensin beserta uang makan ditanggung sendiri oleh pengemudi bajaj),
Disamping itu para pengemudi juga diwajibkan menambung minimal satu harinya Rp. 5.000 s.d Rp. 10.000,-. Kegunaan dari tabungan ini dipakai bila ada kerusakan yang menimpa si bajaj, maka biaya kerusakan akan ditanggung berdua diantara pemilik bajaj dan pengemudi bajaj.
Dan untuk pengendara bajajnya sendiri setelah dikurangi setoran harian bisa mendapatkan lebih dari setiran perhari. Ini dibuktikan dari banyaknya para pengemudi bajaj yang sudah mempunyai motor dan bahkan ada yang sudah menjadi juragan bajaj. dari modal hanya satu bajaj sekarang sudah mempunyai delapan bajaj. Dan sekedar info saja ya untuk harga bajaj baru seperti gambar diatas harganya kurang dari 20 juta atau tepatnya diantara angka 17 juta s.d 18.6 juta Rupiah untuk Bajaj yang berwarna merah, sedangkan untuk bajaj yang berwarna biru harga satu unitnya Rp. 125 juta Rupiah (wah harga Xenia aja kalah ya..)dan mengalami sedikit perubahan pada tangki bensin yang awalnya berkapasitas 3 liter menjadi 9 liter.
Sekarang ini jasa angkutan bajaj sedang membooming, karena ada beberapa pengusaha angkutan umum sejenis Mikrolet yang sudah melirik untuk beralih ke jasa angkutan bajaj dengan menjual sebagian dari angkotnya. menurutnya ternyata setoran untuk angkot jenis ini hanya Rp. 85. ribu sehari beda sekali dengan bajaj yang setoran seharinya seratus ribu Rupiah.
Ada juga pemilik warteg yang mau mulai coba coba usaha ini, ketika tahu harga bajaj biru yang pada saat itu masih berharga 95 juta, dia mulai mengumpulkan uang, ternyata pada saat uang sudah terkumpul harga satu unit bajaj sudah mulai naik menjadi 125 juta, wah harganya meroket terus ya..
Mencari nafjah tidak harus digedung bertingkat tinggi saja yang berdasi dan berpempilan modis, tetapi kantong kosong melompong dan menunggu akhir bulan gajian (maaf ya bila ada yang tersindir heheheh), Padahal sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada di perdagangan dan kebayakan dari kita semua gengsi atau malu untuk memulai mengais rezeki di perdagangan.
sumber : kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar