Minggu, 07 Oktober 2012

Budidaya Jambu Air

 
SYARAT TUMBUH

1.Iklim
  a.Angin sangat berperan dalam pembudidayaan jambu air. Angin berfungsi dalam membantupenyerbukan pada bunga.
  b.Tanaman jambu air akan tumbuh baik di daerah yang curah hujannya rendah/kering sekitar 500–3.000 mm/tahun dan musim kemarau lebih dari 4 bulan. Dengan kondisi tersebut, makajambu air akan memberikan kualitas buah yang baik dengan rasa lebih manis.
  c.Intensitas cahaya matahari yang ideal dalam pertumbuhan jambu air adalah 40–80 %.
  d.Suhu yang cocok adalah 18-28 OC.
  e.Kelembaban udara antara 50-80 %.

2.Media Tanam
  a.Tanah yang cocok bagi tanaman jambu air adalah tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik.
  b.Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok sebagai media tanam jambu air adalah 5,5–7,5.
  c.Kedalaman kandungan air yang ideal untuk tempat budidaya jambu air adalah 0-50 cm;   50-150 cm dan 150-200 cm.
  d.Tanaman jambu air sangat cocok tumbuh pada tanah datar.

3.Ketinggian Tempat
  Tanaman jambu air mempunyai daya adaptasi yang cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl.


PEDOMAN BUDIDAYA

1.Pengolahan Media Tanam
  a.Persiapan
    Calon tempat tumbuh tanaman jambu air harus dibersihkan dahulu dari berbagai pengganggu seperti: rerumputan, semak/onak dan binatang. Lahan hanya diolah di lubang tanam dan dilaksanakan 15-30 m hari sebelum tanam. Jarak tanam jambu air adalah 8 x 8 m dengan lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm.
  b.Pemupukan
    Sebelum penanaman kedalam lubang tanam perlu dimasukkan pupuk kandang sekitar 1 blek minyak tanah. Jika perlu ditambah 2 genggam pupuk NPK. Setelah itu perlu diberi pelindung.
2.Teknik Penanaman
  Penanaman jambu air dapat dilakukan di pot/di kebun, Jika yang digunakan adalah bibit cangkokan maka penanaman batang lebih dalam agar pohon bisa tumbuh secara kuat.
  a.Penentuan Pola Tanam
    Bibit jambu air dikebun dapat ditanam dengan pola tanam/jarak tanam 8 x 8 m.
  b.Pembuatan Lubang Tanam
    Lubang tanam sebaiknya dibuat pada akhir musim kemarau/menjelang musim hujan, agar pada saat mendekati musim hujan, tanaman sudah berdiri. Dengan demikian tanaman baru (pada musim hujan) tidak perlu disiram 2 kali sehari. Penyiapan lubang tanaman terdiri dari:
    1)mula-mula tanah digali di tempat yang sudah ditentukan;
    2)ukuran lubang ukuran lubang: panjang x lebar x dalam = 60 x 60 x 60 cm. atau panjang x lebar x dalam = 1 x 1 x 0,5 m.
  c.Cara Penanaman
    Bibit jambu air ditanam ke dalam lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm. Perlu memperhatikan kedalaman penanaman dan waktu penanaman sebaiknya dilaksanakan persis pada awal musim hujan dan pada sore hari.

3.Pemeliharaan Tanaman
  a.Penjarangan dan Penyulaman
    Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 1 bulan. Bibit yang tidak tumbuh diganti dengan bibit baru yang ditanam pada lubang tanam yang sama.
  b.Penyiangan
    Penyiangan dilakukan dengan maksud menyuburkan tanah, membuang rumput liar/tanaman liar (kalau ada) atau binatang yang mendekap diantara tanah. Dengan penyiangan dapat memeriksa keadaan lapisan tanah.

  c.Pemupukan
    •Pupuk kandang diberikan sekaligus pada awal musim hujan.
    •Pupuk urea 2/3, TSP 1/2, KCl 1/3 diberikan pada saat tanaman belum berbunga (bersamaan dengan pemberian pupuk kandang dan saat hujan pertama mulai turun).
    •Sisa pupuk diberikan setelah buah membesar (umur buah sekitar 1-2 bulan sejak berbunga dan ukuran buah ± sebesar telur puyuh). Cara pemberian pupuk tersebut sebaiknya dibenam dalam Rorak (got) sedalam 20-30 cm mengelilingi tajuk pohon.
    •Pupuk kandang: maksimal 30 kaleng minyak tanah.
    •Pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCl (masing-masing) : 2500 gram.Kenaikan takaran pupuk tersebut setiap tahun setelah jambu air berumur = 10 tahun ialah:
     Pupuk kandang: 2 kaleng minyak tanah.
     Pupuk Urea: 100 gram.
     Pupuk TSP: 50 gram.
     Pupuk KCl: 50-100 gram.
  d.Pengairan dan Penyiraman
    Tanaman jambu air pada musim kemarau sangat memerlukan penyiraman, agar tanah tetap lembab. Ketika masih muda, selama 2 minggu pertama tanaman muda perlu diairi 1-2 kali sehari.
  e.Penjarangan Pembungkusan Buah
    Penjarangan buah dilakukan saat buah sebesar ibu jari tangan, dengan membuang buah yang cacat atau bentuknya tidak sempurna; dan sekaligus dilakukan pembungkusan. Setiap tandan dipelihara 4 - 6 buah saja sehingga akan didapatkan buah yang besarnya standar.
  f.Pemeliharaan Lain
    Membentuk pohon: dilakukan setelah mencapai ketinggian 2 meter, dengan ketinggian 1,35-1,5 m dari permukaan tanah. Untuk pemeliharaan: dilakukan setiap saat kecuali ketika tanaman sedang berbunga, bagian yang pangkas adalah dahanyang tua dan yang mati kering. Untuk peremajaan: memangkas seluruh bagian tanaman yang sudah kelewat tua, tidak berproduksi atau diserang hama.

HAMA DAN PENYAKIT
1.Hama
  a.Ulat kupu-kupu gajah
    Ciri: panjang 12 cm, warna hijau muda kebiru-biruan, bertubuh gemuk dan lunak, tertutup lapisan lilin keputih-putihan. Telur-telurnya ditaruh di tepi daun, 2-3 butir bersama-sama, warna merah muda. Kepompong berada di antara beberapa daun atau di sebelah bawah daun. Ulat-ulat tersebut sangat rakus memakan daun. Pengendalian: dengan cara mengumpulkan telur, ulat, dan kepompong untuk dimusnahkan.
  b.Kutu perisai hijau
    Ciri: panjang kutu 3-5 mm, warna hijau (kadang agak kemerahan). Melekat pada bagian-bagian pohon yang hijau dan di bagian bawah daun. Menyebabkan terjadinya cendawan hitam seperti jelaga. Pengendalian: cara alami dimakan oleh beberapa macam kepik (merah tua, panjang 5 mm dan biru panjang 6 mm) dan ulat (warna merah muda, panjang 13 mm). Kutu ini di musim penghujan bisa musnah oleh serangan beberapa macam cendawan.
  c.Keluang dan codot
    Pengendalian: buah-buahan yang hampir tua dibungkus kantong kertas/kain-kain bekas.
  d.Pasilan atau benalu
    Pengendalian: dibuang dan dibersihkan.
  e.Lalat buah (dacus pedestris)
    Buah dan daun yang terserang oleh ulat ini. Lalat ini meletakkan telurnya pada daging buah, sehingga setelah menetas larvanya memakan buah jambu air. Pengendalian: dengan insektisida Diazinon atau Bayrusil yang disemprotkan ke pohon, daun dan buah yang masih pentil dengan dosis sesuai anjuran.
  f.Penggerek batang
  Pengendalian: dengan cara menyumbatkan kapas yang telah direndam insektisida Diazinon atau Bayrusil kedalam lubang batang yang digerek.

2.Penyakit

a.Gangguan pada akar
  Pemupukan yang kurang hati-hati pada jambu air yang sedang berbuah dapat menyebabkan akar tanaman luka, maka bunga atau buah jambu air bisa rontok. Semua ini terjadi karena tanaman tidak mendapat suplai air dan zat makanan sebagaimana mestinya akibat rusaknya akar tersebut. Selain itu tanah yang berlebihan supali air juga dapat merontokkan bunga/buah, sebab sebab air yang menggenang membuat akar susah bernafas dan mengundang cendawan yang bisamembusukkan akar.

b.Gangguan pada buah
  Penyebab: ulat (lalat) buah dan sejenis cendawan yang mengakibatkan buah rontok, busuk. Serangga ini langsung menyerang buah dengan ciri noda berwarna kecoklatan atau kehitaman pada permukaan buah. Pengendalian: (1) cara membungkus buah sewaktu masih dipohon (2) dengan penyemprotan insektisida thioda (2-3 cc/liter air) dan fungisida dithane (3 cc/liter air)


PANEN

1.Ciri dan Umur Panen
  Ciri-ciri buah yang dapat dipanen dinilai dari tingkat kematangan berdasarkan warna kulit buah, yaitu hijau muda, hijau tua, hijau sedikit merah hijaumerah dan merah hijau. Keadaan fisik buah juga menjadi kriteria dalam panen yaitu semakin terlihat matang buah yang nampak, maka semakin merah warna kulitnya dan makin besar pula ukuran fisiknya.
2.Cara Panen
  Buah dipetik dari rangkaiaanya dengan hati hati jangan sampai rusak, apalagi jatuh.
3.Periode Panen
  Masa berbuah jambu air bisa lebih dari 1 kali dalam setahun, tergantung pada keadaan lingkungan.
4.Prakiraan Produksi
  Buah jambu air jenis merah–hijau dapat dipanen bila warna merah pada buah jambu lebih banyak dari pada warna hijaunya, Pada saat tersebut nisbah TPT/asam dan Vitamin C-nya masing-masing adalah 80,8 dan 48 kg/100 gram

 PASCAPANEN

1.Pengumpulan
  Buah hasil panen dikumpulkan dimasukan kedalam keranjang plastik dan disimpan sementara di ruangan yang sejuk. Buah dari jenis yang berbeda tidak disatukan dengan jenis yang lain.
2.Penyortiran dan Penggolongan
  Pisahkan buah yang cacat dari yang baik, kemudian klasifikasikan buah berdasarkan ukurannya. Buah dicuci bersih dengan air mengalir atau dialiri air kemudian ditiriskan di rak pengeringan.
3.Penyimpanan
  Buah yang telah dikemas disimpan di daerah yang teduh kering dan sejuk.
4.Pengemasan dan Pengangkutan
  Buah dikemas dalam keranjang plastik dan disusun rapi agar tidak berpindah tempat selama dalam pengangkutan. Sebaiknya bauh disimpan dalam cold storage jika tidak langsung diangkut ke pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label